Rabu, 20 Desember 2017

Internet of Things (IoT)


Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep/skenario dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan Internet.
"A Things" pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakan, dan gas. Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering disebut dengan sistem cerdas atau "smart". (contoh: smart label, smart meter, smart grid sensor).
Manfaat dan Kelebihan IoT
»      Peningkatan Keterlibatan Pelanggan - Analisis saat ini menderita bintik-bintik buta dan kekurangan yang signifikan dalam akurasi; Dan seperti dicatat, pertunangan tetap pasif. IoT sepenuhnya mengubah ini untuk mencapai keterlibatan yang lebih kaya dan lebih efektif dengan pemirsa.
»    Optimalisasi Teknologi - Teknologi dan data yang sama yang meningkatkan pengalaman pelanggan juga meningkatkan penggunaan perangkat, dan membantu perbaikan teknologi yang lebih manjur. IoT membuka dunia data fungsional dan lapangan kritis.
»    Mengurangi Limbah - IoT membuat area perbaikan menjadi jelas.  Analisis saat ini memberi kita wawasan yang dangkal, namun IoT menyediakan informasi dunia nyata yang mengarah pada pengelolaan sumber daya yang lebih efektif.
»    Enhanced Data Collection - Kumpulan data modern menderita keterbatasan dan disainnya untuk penggunaan pasif. IoT memecahnya dari ruang-ruang itu, dan menempatkannya persis di tempat manusia benar-benar ingin pergi untuk menganalisis dunia kita. Hal ini memungkinkan gambaran yang akurat tentang segala hal.
Konsep dan Cara Kerja IoT
Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT. Dan kini IoT menjadi salah satu tugas bagi seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi.
Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang terdapat didalam sebuah alat atau perangkat (mikrokontroller) dari IoT tersebut, dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.
Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.
Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.
Karakteristik dan Tren
1.   Kecerdasan
      Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of Things . Namun, perlu dilakukan riset yang lebih mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of Things dan kontrol automatisasi agar pada masa depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah dilakukan secara auto – terorganisir atau cerdas ( Web , komponen SOA ) , objek virtual ( avatar ) dan dapat dioperasikan dengan mudah , bertindak secara independen sesuai dengan konteks , situasi atau lingkungan yang dihadap.
2.   Arsitektur
      Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat , jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai , maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Things dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit yang banyak bagi suatu perusahaan , namun dalam membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali perusahaan pengembang IOT yang gagal , karena dalam membangun arsitektur itu membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang tidak sedikit.
3.   Faktor Ukuran, Waktu dan Ruang
    Di dalam membangun Internet Of Things para  engineer  harus memperhatikan ketiga  aspek yaitu : Ukuran , ruang , dan waktu. Dalam melakukan pengembangan IOT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IOT tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.
Contoh Internet of Things
Contoh benda yang tergolong ke dalam lingkup Internet of Things mencakup jaringan sistem keamanan, termostat, auto car, peralatan elektronik, lampu rumah tangga dan lingkungan komersial, jam alarm, sistem speaker, mesin penjualan dan masih banyak lagi.
Dalam melakukan bisnis juga dapat memanfaatkan aplikasi IOT untuk mengotomatisasi tugas-tugas keamanan (misalnya, memberi tahu pihak berwenang ketika alat pemadam kebakaran di gedung diblokir) agar dapat di implementasikan ke dunia nyata biasanya pengujian A/B berlangsung dengan menggunakan jaringan kamera dan sensor untuk mendeteksi bagaimana keterlibatan antara produk dengan pelanggan.
Contoh Penggunaan Internet of Things :
»     Sistem Keamanan CCTV
»     Sistem Peringatan Bencana
»     Sistem Traffic Light
»     Alat penyiram tanaman otomatis
»     Alat detektor asap (Kebakaran)
»     dan lain sebagainya.

Referensi :
~ http://www.rianlab.com/2014/09/mengenal-lebih-dekat-konsep-iot.html
~ http://www.progresstech.co.id/blog/internet-of-things/
~ https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_untuk_Segala
~ http://www.kapalomen.com/2017/05/pengertian-manfaat-dan-kekurangan-internet-of-things.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar