Pengantar
Strategi layanan dari setiap penyedia layanan harus didasarkan atas dasar pengakuan bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka membeli kepuasan dari kebutuhan khusus. Oleh karena itu, untuk menjadi sukses, layanan yang disediakan harus dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan nilai yang cukup dalam bentuk manfaat yang ingin dicapai pelanggan. Strategi layanan tidak dapat diciptakan atau ada dalam isolasi strategi menyeluruh dan budaya organisasi yang dimiliki oleh penyedia layanan.
Penyedia layanan mungkin ada dalam suatu organisasi semata‐mata untuk memberikan layanan pada satu unit bisnis yang spesifik, untuk layanan unit bisnis, atau mungkin beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal yang melayani beberapa bisnis eksternal. Strategi yang diadopsi harus memberikan nilai yang cukup kepada pelanggan, dan semua stakeholder penyedia layanan harus memenuhi.
Tata Kelola Service Strategy
Konsep Tata kelola sangat penting bagi operasi dan pengelolaan yang sehat dari semua organisasi yang sehat. Tata kelola ini mencakup berbagai kebijakan, proses dan struktur yang ditetapkan oleh manajemen senior untuk memastikan kelancaran dan pengendalian organisasi secara efektif. Panduan yang disediakan melalui ilmu yang ada ITIL menawarkan dasar yang kuat untuk pengembangan tata kelola yang efektif.
Standar internasional untuk tata kelola TI, ISO / IEC 38500: 2008, ‘menyediakan kerangka kerja untuk tata kelola yang efektif untuk membantu mereka yang berada pada tingkat tertinggi di suatu organisasi untuk memahami dan memenuhi hukum, peraturan dan etika mereka dengan organisasi atas IT .
Kerangka kerja ini menetapkan enam prinsip untuk tata kelola perusahaan yang baik dari TI, yang meliputi tanggung jawab,strategi, akuisisi, kinerja, kesesuaian dan perilaku manusia, sehingga jelas bahwa tata kelola TI lebih dari sekedar proses dan kontrol TI. Melainkan sebuah sistem manajemen yang digunakan oleh direksi sebuah organisasi untuk memastikan pengelolaan sumber daya TI yang tepat dan efektif.
Standar internasional untuk tata kelola TI, ISO / IEC 38500: 2008, ‘menyediakan kerangka kerja untuk tata kelola yang efektif untuk membantu mereka yang berada pada tingkat tertinggi di suatu organisasi untuk memahami dan memenuhi hukum, peraturan dan etika mereka dengan organisasi atas IT .
Kerangka kerja ini menetapkan enam prinsip untuk tata kelola perusahaan yang baik dari TI, yang meliputi tanggung jawab,strategi, akuisisi, kinerja, kesesuaian dan perilaku manusia, sehingga jelas bahwa tata kelola TI lebih dari sekedar proses dan kontrol TI. Melainkan sebuah sistem manajemen yang digunakan oleh direksi sebuah organisasi untuk memastikan pengelolaan sumber daya TI yang tepat dan efektif.
Resiko
Sebuah kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerusakan atau kerugian, atau mengurangi kemampuan dalam memperoleh tujuan. Risiko juga dapat didefinisikan sebagai sebuah ketidakpastian. Dalam melakukan penerapan dari strategi layanan yang telah disepakati bersama, tentu mempunyai resiko. Pada dasarnya, sumber resiko berasal dari manusia, proses, teknologi, lingkungan (eksternal / internal), bencana, ketidakpastian dan kesempatan.
Jenis Penyedia Layanan TI
- Tipe 1 - Penyedia layanan internal:
Pada dasarnya ini merupakan jenis unit in-house IT yang biasanya diposisikan dalam unit bisnis yang mereka layani, meskipun umumnya untuk unit skala kecil unit IT ini akan dikonsolidasikan ke departemen IT perusahaan yang memiliki kepentingan sebagai penyeimbang, tuntutan dan prioritas dari korporasi organisasi ini adalah terhadap setiap individu unit bisnis.
- Tipe 2 - Unit penyedia layanan bersama:
Disinilah berbagai fungsi cakupan luas, dianggap sebagai non-inti untuk bisni, dikelompokkan bersama ke unit pelayanan perusahaan bersama. Fungsi yang terlibat biasanya adalah bidang IT, Keuangan dan SDM, terkadang juga pelayanan hukum, logistik, dan fasilitas manajeme.
- Tipe 3 - Penyedia layanan eksternal:
Ini merupakan sebuah entitas komersil yang terpisah dari bisnis yang dilayaninya, dan beroperasi sebagai bisnis kompetitif dalam pasar.
Empat P Strategi
- Strategi sebagai Perspective : Ini berhubungan dengan pandangan, tujuaan dan pilosopi penyedia layanan IT untuk melakukan bisnis dengan konsumen.
- Strategi sebagai Position : Ini mendeskripsikan strategi dalam kebijakan penyedia layanan IT tersebut dalam layanan yang diberikan (contoh: kualitas tinggi atau harga rendah, utilitas yang memadai atau garansi).
- Strategi sebagai Plan : Ini mendeskripsikan strategi sebagai planning yang menunjukkan bagaimana penyedia layanan IT akan bergerak maju dari di mana hari ini menuju ke tujuan yang diinginkan.
- Strategi sebagai Pattern : Ini mendeskripsikan strategi sebagai sebuah cara konsisten dalam mengambil keputusan.
Manajemen Layanan Sebagai Aset Strategis
Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
- Kapabilitas: kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang - orang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya.
- Sumber daya: masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang - orang.
Referensi :
~https://www.tutorialspoint.com/itil/service_strategy_overview.html
~https://www.s-notess.tk/2016/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar